JAKARTA, METRO– Distribusi BBM di wilayah terdampak banjir kembali menjadi sorotan. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai kondisi di lapangan jauh lebih sulit dari yang terlihat.
Menurutnya, medan rusak, jembatan terputus, dan akses yang penuh risiko membuat penyaluran energi ke masyarakat terdampak tak bisa dilakukan dengan pola normal.
“Kerusakan akses jalan itu bukan main. Pertamina harus menembus jalur yang putus, berlumpur, bahkan berbahaya, demi memastikan BBM tetap sampai ke masyarakat,” kata Trubus.
Meski menyebut tantangan yang dihadapi Pertamina sebagai “sangat besar”, Trubus tetap optimistis perusahaan energi BUMN itu mampu menuntaskan hambatan distribusi. Ia menilai pengalaman Pertamina dalam operasi kebencanaan menjadi modal kuat. “Kita percaya Pertamina bisa mendistribusikan BBM di titik-titik bencana, walaupun kenyataannya banyak sekali kendalanya,” ujarnya.
Trubus menjelaskan, Pertamina telah menyiapkan skenario khusus untuk kondisi ekstrem, mulai dari pengalihan suplai, pengiriman lewat jalur alternatif, hingga pemanfaatan armada tangki berkapasitas kecil untuk menjangkau area yang terisolasi. “Pertamina tentu sudah punya strategi dan protokol yang teruji untuk memastikan suplai BBM tidak terputus,” imbuhnya.















