Pengasuh Rumah Qur’an Al Ukhuwah, Ustadz Kasmeer, menyampaikan rasa haru dan syukur.
“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada PLN dan para muzakki. Bantuan ini membuat semangat belajar santri meningkat. Semoga Allah membalas kebaikan seluruh pegawai PLN,” ucapnya.
Dari Rumah Qur’an Istiqomah, seorang ustadz menceritakan kondisi mushaf yang sudah sobek dan meja belajar yang terbatas.
“Anak-anak kini seakan mendapat semangat baru. Terima kasih PLN telah memberi perhatian kepada pendidikan di desa kami,” katanya.
Kehadiran YBM PLN tidak hanya memperkuat fasilitas belajar, tetapi juga menghangatkan hubungan antara PLN dan masyarakat. Orang tua santri menyambut bantuan ini dengan gembira, melihat anak-anak belajar dengan lebih semangat.
YBM PLN UIP Sumbagteng memastikan program ini akan terus berlanjut. Selain bantuan peralatan mengaji, program ini mencakup pembinaan guru ngaji, pemberdayaan lembaga tahfiz, dan bantuan pendidikan untuk anak dhuafa di Sumatera Barat, Riau, dan Jambi.
“Selama masih ada rumah Qur’an yang membutuhkan perhatian, YBM PLN akan terus hadir,” tegas Budi.
Program ini menegaskan bahwa PLN hadir bukan hanya melalui listrik, tetapi juga dengan kepedulian sosial, pendidikan, dan pembentukan karakter generasi muda. Dukungan ini menjadi bukti nyata bahwa nilai sosial dan kebermanfaatan menjadi bagian tak terpisahkan dari pelayanan PLN kepada masyarakat.(*)
















