“Dukungan dari modifikasi cuaca ini juga mempercepat operasi pemulihan atau pembukaan akses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor maupun lumpur. Operasi modifikasi cuaca akan terus dilakukan hingga upaya pencarian, pertolongan, dan pemulihan akses transportasi darat selesai,” jelas Muhari.
Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi menyebut data jumlah korban tersebut dihimpun berdasarkan laporan resmi dari kabupaten/kota terdampak. Dari 16 kabupaten/kota terdampak, pada 9 daerah di antaranya terdapat korban meninggal dunia atau hilang.
“Jumlah korban terbanyak di Kabupaten Agam. Data akan terus diperbarui sesuai kondisi terbaru. Dengan pembaharuan data ini, maka total jumlah korban bencana hidrometeorologi di Sumbar hingga saat ini berjumlah 196 orang meninggal dunia dan 117 orang masih dinyatakan hilang,” kata Arry.
Sementara tujuh Kabupaten/Kota lainnya nihil korban jiwa ataupun orang hilang, seperti Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Pasaman, Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok.
“Pperkembangan data korban akan terus diperbarui secara berkala melalui Posko Terpadu Penanganan Bencana Provinsi Sumbar,” tutup dia. (*)
















