Ia menjelaskan bahwa Pemkab Pasaman telah melakukan dan akan terus mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempercepat realisasi penambahan kuota ini. Pihak-pihak yang dikoordinasikan mencakup operator SPBU BP Migas termasuk PT Pertamina (Persero) sebagai penyuplai utama.
Selain untuk mendukung masa tanggap darurat, Bupati Welly juga menyoroti dua momen penting yang akan datang. Penambahan kuota BBM juga dimaksudkan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan mobilitas masyarakat dalam menyambut perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2026.
Untuk membahas langkah-langkah teknis dan percepatan lebih lanjut, rencananya akan diadakan rapat koordinasi pada Selasa, 2 Desember 2025. Rapat tersebut rencananya akan mengundang seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Pasaman serta perwakilan dari tujuh SPBU yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pasaman.
Sementara itu, dari pihak administrasi pemerintahan, Asisten II Setda Kabupaten Pasaman, M. Yasrin Saputra, membenarkan adanya pengajuan penambahan kuota BBM tersebut. “Selasa ini kita rapatkan kembali untuk antisipasi kelangkaan BBM ini,” ujar Yasrin Saputra. Meski telah mengonfirmasi pengajuan, ia belum dapat merinci besaran angka tambahan kuota BBM yang diusulkan untuk Kabupaten Pasaman. Yasrin juga tidak menjelaskan rincian mengenai total kuota BBM yang biasa diterima oleh Pasaman setiap bulannya. Namun, ia menegaskan bahwa penambahan kuota merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditunda mengingat kondisi aktual yang sedang dihadapi di lapangan saat ini.(ped/rel)










