AGAM, METRO–Bencana alam yang melanda Kabupaten Agam dalam beberapa hari terakhir meninggalkan duka mendalam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam mencatat hingga 1 Desember 2025 jumlah korban meninggal dunia mencapai 130 orang, dengan angka tertinggi berada di Kecamatan Palembayan sebanyak 106 orang.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghofur, yang menyebutkan bahwa selain tingginya korban jiwa, sebagian besar korban hilang juga berasal dari wilayah yang sama.
“Tidak hanya tingginya korban meninggal dunia, dari 71 orang korban yang belum ditemukan, 61 orang berasal dari Kecamatan Palembayan,” kata Abdul Ghofur.
Sementara itu, jumlah pengungsi juga terus bertambah. Lebih dari 6.300 warga saat ini terpaksa meninggalkan rumah akibat rusaknya pemukiman dan infrastruktur.
Tingginya angka korban dan meluasnya dampak bencana membuat Pemerintah Kabupaten Agam bergerak cepat. Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis MM Dt Tan Batuah, menegaskan pentingnya percepatan penanggulangan bencana di seluruh wilayah Agam saat memimpin rapat bersama para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Balairong Rumah Dinas Bupati, Selasa (2/12).
Dalam arahannya, Bupati menyebut bahwa hampir seluruh kecamatan di Agam terdampak bencana sehingga diperlukan koordinasi yang solid antara seluruh OPD terkait.
“Kita membutuhkan langkah percepatan yang terukur dan terarah. Semua OPD harus aktif dan bergerak cepat, terutama dalam membuka akses ke lokasi yang masih terisolir agar bantuan bisa segera sampai kepada masyarakat,” tegasnya.
















