BUKITTINGGI, METRO – Lomba Memasak Serba Ikan dan Jingle kembali dilaksanakan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpan) bersama Forikan dan TP PKK Bukittinggi. Dengan mengusung Tema Melalui lomba masak ikan diciptakan masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas, lomba berlangsung sehari di halaman Badan Keuangan Bukittinggi, Senin (29/4) .
Kadis Pertanian dan Pangan Bukittinggi Syahrizal mengatakan, lomba memasak serba ikan dan jingle bertujuan meningkatkan kreatifitas masyarakat, memperkenalkan keanekaragaman makanan serba ikan, memberikan makanan serba ikan olahan dan menghimbau anak sekolah untuk meningkatkan gizi lewat makan ikan serta memberikan kesempatan bagi peserta untuk menampilkan kreatifitasnya mengolah bahan serba ikan.
Menurut Syahrizal, lomba itu sediri memiliki sasaran terciptanya keanekaragaman makanan serba ikan yang sehat dan halal, tersosialisasinya menu beragam bergizi, seimbang, aman dan halal kepada masyarakat, tumbuhnya minat mengkomsumsi ikan. Kemudian, terciptanya budaya makan ikan bagi masyarakat serta tumbuhnya kuliner berbasis ikan di masyarakat.
Sesuai rencana, lomba memasak serba ika diikuti 27 peserta, terdiri dari utusan ibu-ibu PKK dari 24 Kelurahan ditambah tiga Kecamatan. Sedangkan lomba Jingle Forikan, telah ada tujuh sekolah yang menyatakan keikutsertaan nya. Tim juri berasal dari ahli gizi Dinas Kesehatan, juri Tata boga dari SMK 2, juri cita rasa dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar. Sedangkan untuk Jingle juri berasal dari ISI Padang Panjang dan pelaku seni di Bukittinggi. Bagi pemenang pertama mendapatkan hadiah Rp1 juta, juara dua Rp800 ribu, juara tiga Rp600 ribu, harapan satu Rp400 ribu, harapan dua Rp300 ribu dan harapan tiga Rp200 ribu ditambah trofi penghargaan.
Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Ny. Hj. Yessi Ramlan Nurmatias mengatakan kehadiran kita hari ini karena kita sadar dan tahu bahwa sangat menyiapkan generasi penerus bangsa menjadi generasi yang sehat, cerdas dan bisa bersaing. Karena itulah kegiatan ini dilaksanakan tiap tahun. Lomba ini akan menampilkan aneka olahan menu keluarga, menu kudapan dan menu Balita berbahan ikan yang lezat dan bergizi tinggi. Dengan lomba masak ikan diharapkan mampu menggugah masyarakat untuk lebih menyukai aneka olahan ikan kaena gizinya yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak dan kecerdasan otak anak-anak.
Tantangan terbesar kita adalah, mencegah stunting di Indonesia. Perlu dimulai dari remaja putri sehingga nantinya setelah menikah akan melahirkan anak yang sehat pula. Kecendrungan kaum milenial lebih mengkonsumsi makanan cepat saji, tanpa sadar itu makanan sampah, karena kandungn gizinya tidak ada. Sehingga terancam stunting. Karena itu perlu support bersama, bagaimana mengajaak dan membina masyarakat kita, dari bayi dalam kandungan sampai lansia untuk mengkonsumsi ikan. Di dalam ikan ada gizi yang luar biasa. Banyak keajaiban yang ada di dalam ikan. Ditambah lagi, ikan itu murah dan mudah didapat.
Sementara Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi dalam sambutannya mengatakan walaupun sektor perikanan tergolong kecil di Bukittinggi, karena kita tidak punya laut maupun tambak ikan, tapi tidak menjadi alasan bagi kita tidak mengkonsumsi ikan di Bukittinggi. Karena itu Irwandi berharap sosialisasi makan ikan dapat lebih ditingkatkan, kalau perlu pilihkan satu sehari hanya makan ikan.
Sehingga Bukittinggi bisa menjadi pioner dalam meningkatkan konsumsi ikan, dari diversifikasi rasa dan diversifikasi produk olahan dari ikan. Bisa pula membuka peluang usaha kuliner bagi yang berjiwa wirausaha. (u)