Disebutkan, peninjauan dilakukan langsung ke rumah sekaligus tempat usaha masing-masing calon penerima. Tim memastikan kesesuaian data, menilai potensi pengembangan usaha, serta menggali komitmen calon penerima terhadap ketentuan Program SAHABAT. “Unsur–unsur tersebut menjadi indikator kelayakan untuk menentukan apakah peserta benar-benar memenuhi syarat mendapatkan bantuan modal,’ jelasnya.
Dalam sesi wawancara, kata Ning Subekti, menegaskan bahwa bantuan yang diberikan melalui Program SAHABAT bukan untuk kebutuhan konsumtif, melainkan harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk pengembangan usaha. Ia menambahkan bahwa setiap penerima manfaat nantinya akan dipantau secara berkala oleh penyuluh agama yang telah ditunjuk. “Harapan kita, bantuan ini mampu mendorong para mustahik agar suatu saat dapat bertransformasi menjadi muzakki,” ujar Ning Subekti.
Program SAHABAT sendiri merupakan program pemberdayaan ekonomi dari ASN Kemenag Kota Sawahlunto yang berfokus pada dukungan modal usaha bagi pelaku Usaha Mikro. Melalui program ini, diharapkan para penerima bantuan dapat meningkatkan kapasitas usaha sekaligus mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.(pin)
















