Dijelaskan, guna menanggulangi dampak banjir setidaknya pemerintah daerah telah membuka lokasi pengungsian bagi warga terdampak. Diantaranya di Balaikota Solok, sejumlah Masjid dan Mushola di Kelurahan IX Korong, KTK, Tanah Garam serta pengungsian sementara di SMPN 4 Sinapa Piliang dan Taman Kota Kalumpang. “Banjir dilaporkan juga menyebabkan kerusakan pada ratusan rumah dan infrastruktur. Selain itu bencana ini juga mengakibatkan kerusakan di sektor pertanian seluas 106,9 hektare di Kecamatan Lubuk Sikarah,” katanya.
Sementara sektor peternakan mengalami kerugian dengan 18 ekor sapi, 62 ekor kambing dan 50 ekor itik terdampak serta 1.200 ekor ayam mati. Pada sektor perikanan, kerugian sementara ditaksir mencapai Rp135.480.000. Sejumlah sekolah juga dilaporkan mengalami rusak ringan di beberapa Kelurahan, serta terdapat kerusakan pada laydam dan jembatan di beberapa titik kota.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Solok, Edrizal, menyampaikan bahwa upaya penanganan terus dilakukan secara terkoordinasi bersama TNI, Polri, OPD terkait, PLN, PDAM serta relawan dari berbagai organisasi kemasyarakatan serta dukungan dari BPBD Sawahlunto. “Tim juga terus memastikan distribusi bantuan dan layanan kesehatan kepada masyarakat terdampak. Pemerintah Kota Solok menegaskan akan melakukan kajian bersama terkait langkah pemulihan pasca banjir untuk memastikan aktivitas warga kembali pulih dan aman,” jelasnya. (vko)
















