AGAM, METRO–Kabupaten Agam mengalami kerugian besar akibat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut selama sepekan terakhir. Total kerugian ditaksir mencapai Rp45,48 miliar, meliputi kerusakan fasilitas umum, rumah warga, irigasi, lahan pertanian, hingga sektor perikanan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam, Roza Syafdefianti, Minggu (30/11) mengatakan kerugian tersebut tersebar di 16 kecamatan. Angka itu berdasarkan laporan terbaru dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Agam.
“Kerusakan terjadi merata di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, perumahan, hingga pertanian dan perikanan,” ujarnya.
Kerusakan infrastruktur menjadi salah satu yang paling dominan. Jalan rusak sepanjang 2.801 meter menimbulkan kerugian sekitar Rp3,45 miliar, sementara jembatan yang rusak di Sungai Rangeh dan Surantiah, Kecamatan Tanjung Raya, diperkirakan menambah kerugian Rp700 juta. Kerusakan jaringan Pamsimas sepanjang 6.780 meter menyebabkan kerugian hingga Rp1 miliar. Adapun kerusakan pada Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) tercatat paling besar, yakni mencapai Rp19,08 miliar.
Di sektor perumahan, sebanyak 545 unit rumah warga terdampak, terdiri dari 49 rusak berat, 28 rusak sedang, dan 468 rusak ringan. Total kerugian pada sektor ini diperkirakan Rp13,9 miliar. Kerusakan terjadi akibat berbagai bentuk bencana, seperti angin kencang, banjir, banjir bandang, pohon tumbang, hingga tanah longsor.
Fasilitas pendidikan juga tak luput dari dampak bencana, dengan 55 unit rusak dan kerugian mencapai Rp705 juta. Selain itu, 11 unit irigasi terdampak parah.
















