Selanjutnya, di Kampung Tagah tujuh orang meninggal, yaitu Betrina, Romi, Asmawati, Tek Jun, Edi Ajo, Bustamam, dan Leni. Di Kampung Tangah Timur sembilan orang meninggal, yaitu Memet, Ni Mis, Pelangi, Piak Aluih, Celsibustamam, Alif, Yur Boy, Pak Pudin, dan Sariati.
Di Jorong Subarang Aia sebanyak 17 orang meninggal yaitu Zahara, Iyen Toko, Sidem, Febi, Iseh, Dewi, Mak Aguih, Azam, Wahyu, Iwik, Abibi, Tek Da, Simal, Heru, Mimi, Ratih, dan Tek Sidan.
Sementara, data yang masih hilang, di Koto Alam tiga orang yaitu Mak Dahan, Piano, dan Sides.
Selanjutnya di Kampung Tangah 12 orang yaitu Anak Endrizal, Inderawati, Simon, Safrudin, Anak Edi Ajo, Darnelis, Tek Nuraya, Anak Bustaman 1, Anak Bustaman 2, Sansiman, Kampuang Tanjung, dan Cucu Nipet. Di Kampung Tangah Timur 4 0rang yaitu Nelfi, Yuniarti, Fajrar, dan Rahma.
Di Subarang Aia, 50 orang hilang yaitu Iwel, Rudi, Fadil, Nisa, Silas, Ramon, Amit, Ipul, Mila, Aini, Ijun, Miki, Desi, Novi, Izur, Silai, Mai, Sidon, Monaih, Kanza, Tek Adin, Mak Ngeniang, Supak, Ilit, Sian, Sireh, Fani, Anak Fani 1, Anak Fani 2, Tek Ta, Iyyel, Anak Yel, Anak Miki 1, Anak Miki 2, Ilham, Anak Rapli, Anak Pebi, Anak Habibi, Iyek Muncak, Iyeh Nyak Buyuang, Siril, Iyon Kote, Mak Ngeniang, Sial, Si Pul, Anti, Anak Anti 1, Anak Anti 2, dan Unyil.
“Wilayah Subarang Aia menjadi lokasi dengan korban hilang terbanyak. Data kami ada 17 korban meninggal dan 50 orang hilang. Nama-nama yang hilang mayoritas berasal dari satu rumpun keluarga dan kelompok-kelompok kecil, menandakan skala sapuan banjir bandang yang sangat luas. Ini tantangan besar bagi tim SAR karena area tertimbun lumpur dan pepohonan,” jelasnya.
Rahmad Lasmono menekankan bahwa proses pencarian belum berhenti. Kondisi medan sulit, jalur terputus, dan beberapa lokasi hanya bisa dicapai dengan perahu atau berjalan kaki. Namun pencarian korban tetap dilanjutkan.
“Tim SAR gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, relawan nagari, dan masyarakat terus berupaya mengevakuasi korban. Proses identifikasi dilakukan di beberapa posko darurat yang dibangun di Koto Alam dan Kampung Tengah. Kami mengimbau warga tetap melapor jika ada anggota keluarga yang belum ditemukan, mengingat beberapa korban ditemukan dalam kondisi sulit dikenali,” pungkasnya. (pry)
