“Seluruh tenaga pendidik diminta tetap memberikan materi agar proses belajar tetap berjalan,” katanya.
Bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor, banjir, banjir bandang, hingga pohon tumbang dilaporkan terjadi sejak 22 November 2025, melanda seluruh 16 kecamatan di Kabupaten Agam. Puluhan rumah dilaporkan terdampak, ratusan warga terpaksa mengungsi, sementara belasan korban terseret arus banjir bandang. Sejumlah ruas jalan juga terputus dan tidak bisa dilewati.
“Saat ini pencarian korban masih terus berlanjut,” tambah Andrinaldi.
Ia menegaskan, apabila bencana belum menunjukkan tanda mereda, kebijakan pengalihan pembelajaran akan diperpanjang atas persetujuan Bupati Agam. (pry)
















