Meski demikian, Sari mengakui suasana penyelenggaraan WIES tahun ini berbeda karena Sumbar tengah dilanda bencana banjir dan curah hujan ekstrem dalam beberapa hari terakhir.
“Permasalahan kita saat ini Sumbar sedang berduka. Banyak kejadian bencana banjir dan hujan lebat. Akibatnya, kegiatan tahun ini tidak semaksimal tahun sebelumnya,” ujarnya.
WIES 2025 secara resmi dilaunching hari ini bersama perwakilan Wakil BP BUMN, dengan peserta lebih dari 13 negara hadir di Padang.
Sari menyebut, dengan waktu persiapan yang lebih panjang ke depan, skala kegiatan WIES diperkirakan akan tumbuh lebih besar dan memberikan dampak signifikan bagi sektor ekonomi serta pariwisata.
Ia menjelaskan, WIES bertujuan menjadi ruang bertemunya kebutuhan pelaku usaha terutama UMKM dengan peluang kolaborasi regional dan internasional.
“WIES ini seperti pasar yang mempertemukan supply dan demand. Demand ini adalah 90 persen UMKM kita masih sangat membutuhkan kolaborasi, pengetahuan baru, serta akses jaringan dengan negara lain,” ucapnya.
WIES 2025 menghadirkan rangkaian diskusi, pameran, serta pertemuan bisnis yang berfokus pada ekonomi Islam, peluang investasi, dan pengembangan sektor pariwisata Nusantara sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi regional.(rel/fan)












