SE ini merupakan langkah pencegahan kritis dari Pemerintah Kota Padang untuk memprioritaskan keselamatan seluruh warga sekolah di tengah cuaca ekstrem yang masih mengancam.
Pemko Padang sebelumnya telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam hingga 8 Desember 2025. Bencana ini telah menimbulkan dampak serius di 11 kecamatan di Kota Padang, dengan rincian, warga terdampak sebanyak 27.433 jiwa warga terdampak banjir di 9 kecamatan, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Koto Tangah (20.983 jiwa).
Kerusakan infrastruktur dan pemukiman, rumah hanyut 2 unit, rumah rusak sedang 61 unit, rumah rusak ringan 17 unit. Kemudian kalan longsor/putus di 2 lokasi (salah satunya putus sepanjang 60 meter). 1 unit rumah ibadah rusak ringan.
Seluruh ASN Siaga Penuh
Tidak hanya fokus pada sektor pendidikan, Fadly Amran juga menginstruksikan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk siaga penuh. Saat meninjau langsung kondisi korban banjir di kawasan Lubuk Minturun, Fadly meminta agar kantor-kantor camat dan lurah dibuka seluas-luasnya bagi warga yang terpaksa meninggalkan rumah akibat banjir atau longsor.
“Kita sudah minta agar ASN yang tidak terdampak bencana tetap bertugas. Buka kantornya untuk tempat evakuasi sementara warga yang membutuhkan,” tegas Fadly Amran di lokasi peninjauan.
Langkah ini diambil untuk memastikan warga terdampak mendapatkan tempat perlindungan yang layak dan dekat dengan akses bantuan, mengingat kapasitas posko pengungsian utama yang mungkin terbatas.
Masifnya titik bencana di berbagai penjuru kota membuat personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kewalahan.
Menyikapi keterbatasan tenaga penyelamat (rescue) di lapangan, Fadly mengambil kebijakan strategis dengan menarik kembali para pegawai yang memiliki rekam jejak dan keahlian di bidang kebencanaan untuk diperbantukan.
“Bencana hidrometeorologi kita masih belum mereda. Untuk mengatasi keterbatasan personel rescue, saya sudah minta agar personel yang memiliki pengalaman bertugas di kebencanaan kembali bergabung ke dalam satuan tugas BPBD untuk mempercepat proses evakuasi,” pungkas Fadly Amran. (ren/brm)
