PROKLAMASI, METRO – PT Pegadaian melihat puncak tren permintaan pembiayaan melalui gadai emas akan terjadi saat awal Ramadhan yang umumnya digunakan untuk modal usaha maupun kebutuhan konsumtif lainnya oleh masyarakat.
Deputy Bisnis Area Pegadaian Padang, Alnafiah Alius mengatakan, sekitar 90 persen produk yang digadaikan masyarakat adalah emas untuk dicairkan sebagai modal usaha maupun keperluan selama bulan puasa.
“Sekitar 2 minggu menjelang puasa terjadi peningkatan sekitar 15 persen dari tahun lalu. Didominasi gadai emas sedangkan untuk gadai elekronik seperti TV, hanphone tidak begitu banyak, dan,” ujar Alnafiah.
Menurutnya, peningkatan nilai transaksi menjelang Ramadhan mencapai 8 persen. Sedangkan di hari normal hanya sebesar 2 persen. “Untuk suku bunga gadai emas saat ini 1,2 persen perlima belas hari. Terjadi peningkatan transaksi sebesar 8 persen di hari H-10 menjelang bulan puasa ini, jadi terjadi peningkatan 15 persen dibanding tahun lalu.” terangnya.
Alnafiah menambahkan, tren permintaan gadai akan turun sekitar H-10 Lebaran karena masyarakat telah memiliki dana hasil usahanya dan menebus emas yang digadaikannya.
“Biasanya H-10 menjelang Idhul Fitri, masyarakat telah memiliki uang dan ditembus kembali perhiasan emasnya untuk dipakai dihari lebaran.” ujarnya.
Ia menjelaskan, setelah Lebaran, tren gadai akan kembali meningkat karena masyarakat yang ingin kembali menjalankan usahanya. Tentu membutuhkan modal bisnis dan kembali menggadaikan emasnya.
Selain itu, lanjut Alnafian, model bisnis yang dilakukan Pegadaian ini tentunya tidak sekadar gadai emas saja. Namun jika seseorang membutuhkan dana mendesak, Pegadaian juga memiliki program bagi usaha mikro, kecil dan menengah melalui seperti produk pembiyaan gadai mikro yakni, gadai BPKB.
Ditambah program baru yakni pengambilan sepeda motor baru pegadaian melalui program yang dinamakan amanah dengan akad syari’ah dengan suku bunga lebih kecil dari finance konvensional.
“Kita juga ada program untuk pengambilan sepeda motor baru dengan suku bunga rendah yang dinamakan program ‘amanah’. Yakni, suku bunga rendah yang diperuntukan bagi karyawan swasta dan PNS, “pungkasnya. (cr1)