JORGE Martin mencatatkan salah satu pertahanan gelar terburuk dalam sejarah MotoGP modern setelah musim 2025 menjadi bencana besar baginya.
Dilansir dari laman Paddock pada Selasa (25/11), Cedera beruntun membuatnya gagal menunjukkan performa sebagai juara bertahan. Kondisi ini menjadikannya pembalap dengan penurunan performa paling drastis pascagelar dunia.
Musim buruk Martin dimulai sejak pramusim ketika ia mengalami patah tulang tangan dan kaki di Sepang.
Cedera yang dialami Martin berlanjut dengan kecelakaan saat latihan yang membuatnya absen pada beberapa ronde awal. Situasi tersebut membuatnya tidak mampu mempersiapkan diri menghadapi musim secara optimal.
Saat kembali balapan di Grand Prix Qatar, Martin justru mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya mengalami 11 patah tulang rusuk dan hemopneumothorax.
Insiden tersebut membuat Martin harus terpaksa absen tujuh putaran tambahan dan semakin menjauhkannya dari persaingan gelar. Kondisi fisiknya yang terus menurun menjadi faktor besar dalam kegagalannya mempertahankan titel.
Ketika ia mencoba bangkit, nasib buruk kembali datang pada Sprint di Motegi saat bertabrakan dengan rekan setimnya.
















