Kepala Karantina Sumbar, RM Ende Dezeanto, menegaskan bahwa peran Karantina tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai fasilitator yang memastikan seluruh komoditas ekspor memenuhi standar kesehatan, mutu, dan keamanan pangan yang ditetapkan oleh negara tujuan. Selain itu, Karantina memiliki peran sebagai economic tools guna memperlancar penerimaan komoditas hewan, ikan dan tumbuhan di pasar global.
“Kami berkomitmen penuh untuk terus mendukung pelaku usaha dengan memastikan produk yang diekspor telah lolos persyaratan karantina, sehingga dapat diterima dengan baik di negara tujuan dan pada akhirnya mendongkrak perekonomian daerah serta menyejahterakan masyarakat,” jelas Ende.
Kehadiran pimpinan tingkat nasional dan daerah ini mencerminkan komitmen dan sinergi kuat pemerintah dalam mendorong daya saing produk lokal di pasar internasional.
“Perlu ditonjolkan komoditas kulit kayu manis berasal dari Sumatera Barat dan merupakan produk yang mendunia. Melalui sinergi dari pemerintah dan instansi terkait, mari kita besarkan bersama produk rempah asal Sumatera Barat,” tutur Vasko. (rom/rel)
