Hal tersebut juga dibuktikan dengan banyaknya tetangga di lingkungan Reni yang kini lebih rajin membawa bayi mereka untuk berobat. Berkat program JKN, tidak ada lagi keraguan atau kekhawatiran karena semua layanan kesehatan dapat diakses dengan mudah dan tanpa pungutan biaya. “Kini hampir semua orang tua membawa bayinya untuk pemeriksaan rutin karena cukup rentan terserang penyakit dan mereka tidak ragu lagi karena tahu semuanya sudah dijamin, asalkan kartu BPJS Kesehatannya aktif. Ketika akses dipermudah, pola perilaku kesehatan keluarga pun ikut berubah,” ujar Reni.
Reni mengaku sangat terkesan dengan sikap para petugas kesehatan yang ia temui, di mana pelayanan yang diberikan tidak hanya informatif tetapi juga penuh empati. Dengan begitu, para orang tua merasa lebih nyaman dan berani bertanya hal-hal yang sebelumnya dianggap sepele. “Petugas di fasilitas kesehatan tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga menjadi tempat konsultasi yang nyaman bagi kami. Semuanya ramah dan menjawab seluruh pertanyaan kami tanpa terburu-buru demi memastikan cucu saya tumbuh sehat,” kata Reni.
Reni berharap program JKN terus diperkuat, terutama untuk mereka yang tinggal di daerah pedesaan agar semakin banyak keluarga bisa merasakan manfaat yang sama. Ia percaya, akses kesehatan yang mudah dan menyeluruh merupakan kunci utama membentuk generasi yang lebih sehat dan berkualitas. “Kalau anak-anak sehat dan tumbuh optimal, itu bukan hanya membuat kita para orang tua menjadi tenang, tetapi juga menjamin masa depan mereka lebih cerah. Dengan JKN, saya yakin banyak bayi-bayi di Indonesia bisa tumbuh lebih sehat karena sejak lahir telah diberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas,” tutup Reni.
Melihat manfaat yang diterima oleh cucu Reni, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh, Defiyanna Sayodase menyampaikan bahwa program JKN merupakan investasi penting bagi masa depan bangsa. Menurut Defiyanna, generasi yang sehat akan menjadi modal besar bagi kemajuan Indonesia. “Dengan semakin banyaknya orang tua yang merawat bayinya dengan menggunakan BPJS Kesehatan, ini menjadi bukti bahwa program JKN berhasil meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar yang sangat penting. Kami juga berharap, seluruh peserta JKN bisa tetap menjaga keaktifan kartu BPJS Kesehatannya dengan rutin membayar iuran setiap bulan sebelum tanggal 10,” himbau Defiyanna.
Defiyanna juga menginformasikan kepada seluruh peserta JKN yang baru menjadi orang tua, agar dapat mendaftarkan bayi baru lahirnya ke BPJS Kesehatan paling lama 28 hari sejak dilahirkan. Pendaftaran bayi baru lahir tersebut dapat dilakukan melalui petugas di fasilitas kesehatan tempat persalinan dilakukan. (uus)
















