Lebih lanjut ia menyebutkan Pemerintah menyiapkan regulasi sedangkan teknis pelaksanaan butuh dukungan dari pelatih yang memiliki keahlian dalam bidang baca tulis Al Qur’an. “Kita berharap MTQ tidak berhenti ketika lomba telah selesai dilaksanakan, namun perlu pembinaan yang berkelanjutan,” ujarnya. “Kita nantinya kepada yang menjadi pemenang, diharapkan memiliki dampak psikologis pada warga kota Pariaman, sehingga tidak ada lagi warga Pariaman yang tidak bisa baca tulis Al-Qur’an dan tidak paham agama,” ujarnya.
Mulyadi juga berharap, para khafilah Kota Pariaman berlatih dengan baik, bangun komunikasi dengan pelatih, jaga kesehatan, dan optimis menang, tutupnya.
Sementara itu, ketua pelatih MTQ Propinsi Sumatera Barat, H. Bakri menilai bahwa khafilah Kota Pariaman masih berada pada posisi 5 besar, perkembangan khafilah kota Pariaman cukup bagus dan mengalami peningkatan. Sebelumnya pada MTQ ke- 39 di kota Padang panjang kota Pariaman juara umum ke 3 (tiga) dan MTQ tingkat propinsi Sumatera Barat ke -40 di Bukittinggi Kota Pariaman akan mengirimkan 64 orang khafilah dengan didampingi 17 pelatih dan 16 oficial. (efa)
















