Sebagai seorang ibu, kata Ny. Yosnely Balad bahwa rumah adalah sekolah pertama dan kasih sayang adalah kurikulum pertamanya. “Melalui peran Bunda Literasi, kita akan bersama-sama menanamkan benih cinta pada ilmu pengetahuan sejak usia dini. Kita akan menciptakan lingkungan yang tidak hanya mencetak pembaca yang cakap, tetapi juga membentuk manusia yang cerdas, kreatif, dan berkarakter,” ulasnya. “Kehadiran Bunda Literasi mesti mampu menciptakan kemampuan literasi dari berbagai sisi, dari membaca, mengolah, memahami tulisan dan mempraktikannya. Dan hal ini bukanlah tugas yang mudah, maka dari itu marilah seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan budaya membaca, bukan hanya dikalangan anak-anak tetapi juga orang dewasa,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pengukuhan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat menumbuhkan kecintaan membaca untuk Kota Pariaman yang lebih cerdas dan berbudaya. “Mari kita jadikan literasi sebagai pondasi untuk membangun masa depan yang lebih cemerlang bagi generasi penerus kita,”tandasnya.(efa)
















