PADANG, METRO–Hujan lebat beberapa hari terakhir memicu terjadinya bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Bahkan, BMKG pun sudah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi pening katan bencana hidrometeorologi pada periode 21-27 November 2025.
Berdasarkan data dari Badan Penganggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, pada Senin (24/11), setidaknya 11 daerah di Sumbar dilaporkan terdampak bencana. Daerah yang terparah adalah Kabupaten Padangpariaman, Kabupaten Agam, dan Kota Padang.
Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, menyebut intensitas hujan tinggi sejak malam hingga dini hari menyebabkan banjir, longsor, pohon tumbang, serta kerusakan infrastruktur di 11 kabupaten dan kota di Sumbar.
“Di Kota Padang, dilaporkan terjadi pohon tumbang di beberapa kelurahan sehingga menghambat akses jalan dan merusak rumah warga. Selain itu, banjir di Kelurahan Gunung Pangilun, hingga tanah amblas yang merusak satu rumah warga serta badan Jalan Bukit Peti-peti,” kata Ilham Wahab kepada wartawan.
Selanjutnya, kata ungkap Ilham Wahab, di Kabupaten Padangpariaman, sebanyak 3.076 rumah terendam banjir dengan total 9.228 jiwa terdampak. Ketinggian genangan air mulai dari setinggi 30 cm hingga 150 cm. Selain merendam rumah, ratusan hektare sawah juga terdampak.
“Longsor terjadi di enam kecamatan. Kerusakan infrastruktur juga cukup signifikan, mencakup dua jembatan, satu bendungan, dan dua saluran irigasi rusak, serta dua akses jalan putus atau amblas. Selain itu, tiga titik longsor menimbun badan jalan, fasilitas pendidikan di SDN 10 Batang Gasan rusak, dan talud banda di Korong Toboh amblas. Selain itu ada dua rumah yang mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang,” jelas Ilham.
Sementara itu, di Kota Solok, ungkap Ilham, curah hujan tinggi memicu banjir di Kelurahan Kampai Tabu Karambia dan Kelurahan Koto Panjang. Satu bangunan dilaporkan runtuh, sementara 18 jiwa dari enam KK terdampak.
“Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan kerusakan akibat bencana banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. Banjir merendam puluhan rumah di Tanjung Raya, Banuhampu, dan Palupuah dengan ketinggian genangan mencapai 80 cm,” ujar dia.
