Data pelanggaran lalu lintas menunjukkan penurunan yang signifikan. Total pelanggaran kendaraan roda dua (R2) turun dari 54 kasus di tahun 2024 menjadi 26 kasus di tahun 2025.
“Pelanggaran didominasi oleh tidak memakai helm SNI, 12 kasus dan pelanggaran lainnya sebanyak 8 kasus,” ujarnya.
Sementara itu, pelanggaran kendaraan roda empat (R4) juga menurun, dari 6 kasus di tahun 2024 menjadi 3 kasus di tahun 2025, dengan pelanggaran utama adalah tidak menggunakan safety belt.
AKP Yuliarman optimis bahwa capaian ini adalah sinyal positif dari meningkatnya kesadaran masyarakat Payakumbuh terhadap pentingnya tertib berlalu lintas. “Operasi Zebra bukan sekadar penertiban, tetapi momentum untuk menciptakan budaya tertib berlalu lintas. Kami akan terus menggencarkan edukasi agar angka kecelakaan dapat ditekan secara berkelanjutan,” harapnya. (uus)
















