PERTANDINGAN akbar Liga Champions kembali menyita perhatian publik sepak bola Eropa. Chelsea akan menjamu Barcelona pada matchday kelima di Stadion Stamford Bridge, Rabu (26/11) pukul 03.00 WIB. Duel klasik ini menjadi salah satu laga paling dinanti karena kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan untuk membuka jalan menuju babak 16 besar.
Chelsea datang dengan gaya bermain modern di bawah pelatih Enzo Maresca. The Blues tampil agresif, cepat, dan dinamis, dengan menitikberatkan permainan pada penguasaan bola serta transisi menyerang yang eksplosif. Mobilitas pemain muda mereka menjadi senjata utama dalam membangun tekanan sejak menit awal.
Maresca menegaskan bahwa Chelsea siap menekan Barcelona lewat pressing tinggi. Struktur 4-2-3-1 yang fleksibel membuat The Blues mampu berubah menjadi 4-3-3 saat menyerang dan kembali kompak ketika bertahan. Kecepatan serangan balik mereka diprediksi akan menjadi ancaman utama bagi Barcelona.
Di sisi lain, Barcelona tetap setia pada identitas permainan khas mereka. Blaugrana masih mengandalkan dominasi bola, build-up rapi dari lini belakang, serta kreativitas lini tengah untuk membongkar pertahanan lawan. Pelatih Hansi Flick menekankan pentingnya tempo permainan untuk mengontrol jalannya laga.
Dengan formasi 4-3-3, Barcelona menekankan pergerakan antar lini dan kombinasi umpan pendek yang terstruktur. Kecepatan winger mereka menjadi faktor krusial dalam memecah blok pertahanan Chelsea yang dikenal disiplin.
Secara historis, pertemuan kedua tim selalu menghadirkan cerita menarik. Dalam tiga duel terakhir, Chelsea dan Barcelona tampil relatif seimbang. The Blues menang 2-0 di Stamford Bridge pada April 2023, sementara pertemuan sebelumnya di Camp Nou berakhir imbang 1-1. Barcelona terakhir kali menang atas Chelsea terjadi pada Oktober 2021 dengan skor tipis 1-0.
Dari sisi performa terbaru, Chelsea menunjukkan grafik yang tidak stabil. Dalam lima laga terakhir, mereka mencatat satu kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan. Meski mencetak rata-rata 2,4 gol, The Blues masih memiliki masalah karena rata-rata kebobolan satu gol per pertandingan.
Barcelona datang dengan kondisi lebih meyakinkan. Mereka meraih tiga kemenangan, satu hasil seri, dan satu kekalahan dari lima laga terkini. Produktivitas gol mencapai tiga per pertandingan, meski lini belakang masih menjadi pekerjaan rumah karena kebobolan rata-rata 1,6 gol.
Secara statistik Liga Champions musim ini, Chelsea justru tampil sangat kuat ketika bermain di Stamford Bridge. Mereka belum terkalahkan dalam 16 laga kandang fase grup kompetisi Eropa sejak 2019. Benfica dan Ajax menjadi korban ketangguhan The Blues musim ini.












