Ia menyoroti data Dinas Pertanian yang menunjukkan Pasaman memiliki 630 hektare lahan gambir dengan produktivitas 350 kilogram per hektare sekali panen. Total produksi gambir Pasaman bahkan dapat mencapai 182,4 ton. “Potensi ekonominya sangat besar dan siap kita gerakkan. Pemkab Pasaman akan mendukung penuh upaya pengembangannya,” sebutnya.
Di tempat yang sama, Kepala Jorong 3 Pangian, Abdul Gafar, menyampaikan bahwa kualitas gambir Pasaman hasil produksi masyarakatnya telah memenuhi standar ekspor. Namun, mereka membutuhkan alat produksi yang memadai untuk menjaga kualitas dan meningkatkan efisiensi. “Produksi gambir masyarakat di sini sudah setara ekspor. Karena itu, kami memohon bantuan alat pres gambir. Satu kebun bisa menghasilkan 120 kilogram dalam satu minggu dengan tiga pekerja. Secara total, Mapattunggul Selatan mampu menghasilkan 3 ton per minggu,” jelasnya. Untuk memperkuat kapasitas produksi, Abdul Gafar meminta Pemkab Pasaman menyediakan tujuh unit alat pres bagi petani atau kelompok tani. “Kami sangat membutuhkan mesin pres ini,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Welly menyampaikan bahwa Pemkab Pasaman sudah mengajukan pengadaan sepuluh unit mesin pres gambir ke kementerian untuk Tahun Anggaran 2026. “Usulan ini sudah kita masukkan untuk direalisasikan pada 2026,” tandasnya. (ped/rel)
