“Jadikan Jambore ini sebagai momentum memperÂkuat jejaring, belajar hal-hal baru, dan merumuskan langkah strategis demi kemajuan pariwisata Sumbar. DPRD Sumbar siap menjadi jembatan kebijakan dan mitra dalam mendorong sinergi anÂtara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas pariwisata,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Lila Yanwar, menegaskan bahwa kinerja kelompok sadar wisata (pokdarwis) selama ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan sektor pariwisata daerah. Ia meÂnyebutkan, sejumlah desa wisata di Sumbar berhasil masuk dalam 50 desa wisata terbaik di Indonesia, sebuah capaian yang menunjukkan kuatnya peran masyarakat dalam menggerakkan sektor ini.
“Pembangunan pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat sebagai motor utama. Sumbar, kata dia, terus mendorong tumbuhnya desa-desa wisata yang berkelanjutan, karena pariwisata dan ekonomi kreatif terbukti berkontribusi besar terhadap PDRB daerah,” kata Lila.
Menurutnya, pariwisata harus berorientasi pada peÂningkatan kesejahteraan maÂsyarakat dengan memaksimalkan seluruh potensi lokal yang dimiliki setiap nagari. Ia juga menekankan pentingnya penguatan konsep experience tourism yang mengutamakan pengalaman autentik bagi wisatawan, melalui kolaborasi masyarakat, pelaku usaha, serta seluruh unsur terkait. Upaya menciptakan desa wiÂsata yang hidup, kreatif, dan berdaya saing menjadi strategi jangka panjang yang terus didorong.
“Tujuan pelaksanaan Jambore Pokdarwis adalah memperluas jejaring antarpelaku wisata, memperkuat kapasitas pokdarwis, serta mendorong terciptanya inovasi untuk memajukan pariwisata Sumbar secara berkelanjutan” kata dia.
Dalam pembukaan tersebut juga diiringi dengan peÂngukuhan Forum Pokdarwis Sumbar, penyerahan penghargaan terhadap pokdarwis berprestasi. Selama dua hari para peserta Pokdarwis juga mendapat materi-materi straÂtegis dari narasumber hingga kegiatan peningkatan kapasitas lainnya. (rgr)
