Pada Sabtu malam, Bupati kembali memberikan instruksi kepada seluruh OPD terkait untuk menyiapkan seluruh dokumen dan administrasi darurat serta melakukan pelaporan cepat kepada Pusdalops BPBD Sumbar dan Pusdalops BNPB.
Sebagai bentuk komitmen penanganan langsung, Bupati bersama Sekretaris Daerah dan sejumlah kepala OPD akan memimpin observasi lapangan pada Minggu, 23 November 2025. Peninjauan ini ditujukan untuk memastikan langkah-langkah strategis dapat segera dieksekusi sehingga jalur penghubung dapat kembali berfungsi dan risiko bencana susulan dapat diminimalisir.
Di sisi lain, BMKG melalui siaran pers bernomor e.B/ME.02.04/039/KPDG/XI/2025 mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di Sumatera Barat. Daerah yang masuk kategori rawan meliputi Padang Pariaman, Kota Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Sijunjung, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Solok, Dharmasraya, Solok Selatan, dan Lima Puluh Kota. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap siaga, mengenali titik rawan bencana, serta meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi cuaca yang berpotensi ekstrem.(efa)
















