“Saya minta kesabaran, ini adalah yang paling cepat yang kita mampu. Karena ini adalah uang rakyat, harus disiapkan dengan baik, persiapannya harus matang, kalau tidak terjadi penyimpangan,” ujar Prabowo.
Ia juga kembali menyinggung beberapa masalah yang muncul dalam pelaksanaan MBG, termasuk insiden keracunan makanan. Menurutnya, faktor penyebabnya beragam, namun pemerintah tetap akan bertanggung jawab penuh.
“Ya memang sakit perut biasa sebetulnya. Makan di warung, saya makan di rumah saja sering salah makan. Kadang-kadang kurang cuci tangan. Tapi kita tanggung jawab, tidak boleh ada sedikitpun penyimpangan. Karena itu, sekarang persiapan lebih ketat, pemantauan lebih keras, kita minta semua prosedur yang perlu diambil harus diambil, alat pembersih ompreng, alat filtrasi air dan sebagainya,” jelasnya.
Terkait adanya pihak yang tidak setuju dengan pelaksanaan program MBG, Prabowo menilai hal tersebut sebagai dinamika yang wajar. Namun, menurutnya mayoritas masyarakat justru merasakan manfaat langsung dari program tersebut.
“Dan kita akan merasakan manfaatnya. Tanya guru-guru, anak-anak, itu merasa manfaat atau tidak dapat makanan sekali makan di sekolah. Saya haqul yakin mereka merasakan manfaatnya, mereka akan jadi lebih kuat, dia akan makan protein, dia akan lebih tinggi, ototnya akan lebih baik, tulangnya kuat, sel otaknya lebih cerdas,” pungkasnya. (jpg)
















