Ia juga menegaskan bahwa keberadaan 47 KDKMP di seluruh kelurahan memberikan peluang luas bagi pengembangan layanan ekonomi yang dekat dengan masyarakat. “Jika dikelola secara profesional, koperasi kelurahan akan memiliki peran signifikan dalam meningkatkan pendapatan warga dan memperkuat ekonomi rumah tangga,” katanya. Ifon mengingatkan para pengurus koperasi bahwa keberhasilan koperasi sangat bergantung pada komitmen pengelola. Ia berharap pelatihan ini menjadi kebangkitan bagi para pengurus untuk mendedikasikan tenaga dan pikiran bagi kemajuan koperasi di wilayah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Payakumbuh, M. Faizal, mengatakan keberadaan KDKMP harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini kerap kesulitan mengakses layanan permodalan atau pendampingan usaha. “Kami mendorong KDKMP menjadi pusat layanan ekonomi mikro di kelurahan. Koperasi harus mampu menyediakan akses permodalan yang mudah, aman, dan terjangkau bagi pelaku UMKM dan usaha kecil,” ujarnya. Faizal menambahkan bahwa KDKMP juga dapat memperluas unit usaha berbasis kebutuhan lokal seperti penyediaan sembako, jasa simpan pinjam, hingga layanan digital yang dapat menunjang aktivitas ekonomi warga. “Pengurus yang memahami manajemen modern akan lebih cepat membaca peluang usaha dan bergerak melayani kebutuhan anggotanya. Inilah yang kami inginkan: koperasi hadir sebagai solusi ekonomi sehari-hari,” pungkasnya. (uus)
















