“Wakaf jika dikelola dengan baik, mampu menjadi kekuatan ekonomi jaÂngka panjang bagi maÂsyaÂrakat Pasaman,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada Jumat malam (14/11), Gubernur Sumbar Mahyeldi meÂnyampaikan bahwa Sumatera Barat memiliki sejarah panjang dalam tradisi waÂkaf dan pendidikan Islam. Banyak masjid, pesantren, dan lembaga pendidikan berdiri di atas tanah wakaf.
“Semoga pertemuan ini melahirkan inspirasi bagi Sumbar, Indonesia, dan dunia Islam,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menekankan besarnya potensi wakaf Indonesia yang mencapai RpÂ2.000 triliun per tahun, namun baru sekitar Rp3,5 triliun yang dapat dioptimalkan.
“Kerja sama internasional membuka peluang besar untuk penguatan wakaf nasional,” jelasnya.
Pakar wakaf dari Mesir, Dr. Moustafa Desouky KasÂÂba, juga menyampaikan bahwa Sumbar memiÂliki potensi besar untuk mengembangkan wakaf secara modern. Ia meÂnawarkan pembelajaran dari pengalaman negara-negara Arab, termasuk model Al Azhar.
“Wakaf adalah kekuatan sosial dan ekonomi jangka panjang. Kami siap berbagi pengalaman untuk pengelolaan yang aman, produktif, dan sesuai syariah,” katanya. (ped/rel)
