Saat ini, nomor pertandingan yang dipertandingkan adalah ganda campuran. Pada gelaran berikutnya di Tangerang Selatan, jumlah nomor akan diperluas menjadi minimal lima kategori: ganda putra, ganda putri, ganda campuran, tunggal putra, tunggal putri, serta nomor beregu.
Public Relations Manager HGI, Eko Budi, menilai domino sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.
Menurut Eko, HGI melihat domino tidak hanya sebagai permainan hiburan, tetapi juga sarana untuk membangun kemampuan strategis, kerja sama, serta pengambilan keputusan cepat.
“HGI dan PORDI memiliki visi yang sama untuk mendorong domino menjadi olahraga intelektual berstandar internasional. Kami telah berkolaborasi dengan PORDI dalam berbagai event seperti Makassar Open, Menpora Cup, hingga peluncuran kompetisi e-domino pertama di Indonesia. Ke depan, kami berkomitmen memperkuat dukungan dan membawa domino lebih dikenal di kancah global,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua DPD RI, Hasan Basri. Ia menekankan perlunya dukungan pemerintah agar domino dapat segera diakui sebagai cabang olahraga resmi secara nasional.
“Jika dunia sudah mengakui, maka seharusnya olahraga ini bisa masuk dalam kalender nasional Kemenpora,” ujarnya.
salam penghormatan kepada seluruh peserta dan perwakilan negara sahabat. Ia meyakini bahwa pengakuan internasional ini menjadi modal penting bagi domino untuk semakin diterima dan berkembang di berbagai agenda resmi dalam negeri.
“Kami telah menyampaikan aspirasi ini kepada Kemenpora, KONI, dan KORMI agar domino dapat menjadi cabang induk resmi. Harapannya, domino bisa dipertandingkan dalam event-event nasional maupun tingkat lainnya. Semoga perjuangan ini dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (jpg)
