“Kesiapsiagaan adalah bagian dari budaya kerja di Pertamina. Melalui simulasi ini, kami memastikan seluruh fasilitas, peralatan, dan personel memiliki kemampuan tanggap darurat yang mumpuni serta koordinasi yang solid, baik di lapangan maupun di pusat komando,” ujarnya.
Basuki menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran kolektif bagi seluruh insan Pertamina agar senantiasa siap menghadapi setiap potensi risiko di lingkungan kerja.
“Tidak ada kompromi terhadap aspek HSSE. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah, mulai dari pencegahan hingga pemulihan, dilakukan dengan profesional, terukur, dan berorientasi pada perlindungan manusia, lingkungan, aset serta reputasi perusahaan ,” tambahnya.
Pelaksanaan simulasi turut melibatkan berbagai instansi eksternal seperti BPBD, Koramil, Polsek Bungus, PAM Obvit Polda Sumbar, Puskesmas Bungus, Polairud, RS Hermina dan Damkar Kota Padang serta stakeholder Teluk Kabung, sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam sistem tanggap darurat terpadu.
Dengan kegiatan ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memperkuat implementasi budaya HSSE Golden Rules – Patuh, Intervensi, dan Peduli, sebagai pondasi utama dalam menjaga keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan di seluruh wilayah operasional. (rgr/rel)
















