Meski menutup pintu untuk Messi kembali sebagai pemain, Laporta memberi sinyal kuat bahwa klub menyiapkan momen khusus bagi legenda mereka.
“Wajar jika Leo mendapatkan penghormatan terindah di dunia. Ketika stadion ini selesai direnovasi dengan kapasitas 105.000 penonton, kami ingin memberinya tribute yang pantas.”
Messi menghabiskan lebih dari dua dekade bersama Barcelona, termasuk 17 musim di tim utama mencetak 672 gol dalam 778 pertandingan dan memenangkan 34 trofi, di antaranya 10 gelar LaLiga dan empat trofi Liga Champions. Warisannya tak hanya diukur dari angka, tetapi dari identitas sepak bola yang ia bentuk bersama klub.
Namun, setelah kepergian mendadak ke Paris Saint-Germain pada 2021, banyak yang merasa kisahnya di Catalonia berakhir terlalu cepat, tanpa kesempatan perpisahan.
Kini, setelah setahun lebih bermain di Inter Miami dan menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2028, harapan untuk melihat Messi mengenakan seragam blaugrana sekali lagi tampaknya tinggal kenangan.
Laporta sendiri menyiratkan bahwa yang paling penting kini adalah mengembalikan hubungan yang sempat renggang. Sejak kepindahan Messi ke PSG, yang dipicu oleh masalah finansial klub dan aturan LaLiga hubungan keduanya sempat membeku. Namun, dengan kunjungan spontan Messi kali ini, ada tanda-tanda kehangatan yang mulai pulih.
Dalam konteks sepak bola modern, perpisahan jarang sempurna. Tapi Barcelona dan Messi selalu punya hubungan yang melampaui logika bisnis, sebuah koneksi yang berakar dari sejarah, emosi, dan identitas. Keduanya mungkin sudah menempuh jalan berbeda, tapi “rumah” Messi tetap berwarna merah dan biru. (jpg)
















