“Tentu tim juga harus menyiapkan layout kegiatan, jadwal pelaksanaan, durasi waktu, serta kebutuhan alat dan perlengkapan pendukung ,”ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian, menyebut kegiatan ini akan menjadi sarana berbagi ilmu antara tenaga kesehatan di rumah sakit dengan tenaga di puskesmas, khususnya dalam skrining dan penilaian dini penyakit mata.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran bagi teman-teman di puskesmas untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini gangguan penglihatan pada anak,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Mata Sumatera Barat, dr. Beniara Asmus mengatakan, Kegiatan ini akan melibatkan dokter spesialis mata, dokter umum, perawat, dan refraksionis, yang akan turun langsung ke sekolah untuk memeriksa ketajaman penglihatan (visus), buta warna, dan kelainan mata lainnya.
Beniara Asmus, berharap kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi yang berkelanjutan.
“Kami berharap ke depan, Perdami dapat menjadikan Kabupaten Agam sebagai pilot project dalam setiap event pemeriksaan mata berikutnya,” jelasnya. (pry)















