Struktur perekonomian Kota Solok dalam lima tahun terakhir jelasnya, didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu Perdagangan Besar dan Eceran (25,77%), Transportasi dan Pergudangan (14,71%), serta Konstruksi (13,53%). Meskipun dikenal sebagai daerah penghasil beras, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 4,97 persen terhadap total PDRB.
Pertumbuhan ekonomi Kota Solok tahun 2024 mencapai 4,55 persen, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 7,19 persen. Seluruh 17 kategori lapangan usaha tercatat mengalami pertumbuhan positif.
Wali Kota Solok juga menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026, yang bertujuan menyediakan data dasar menyeluruh terkait kegiatan ekonomi nasional dan daerah sebagai pijakan dalam perumusan kebijakan pembangunan.
Ia menegaskan, SE2026 akan menghasilkan data komprehensif tanpa mengungkap identitas pelaku usaha, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
“Sejalan dengan pelaksanaan Satu Data Indonesia, BPS Kota Solok kembali melaksanakan Pembinaan Statistik Sektoral (PSS). Tahun ini, dua perangkat daerah yang menjadi sasaran pembinaan adalah Dinas Komunikasi dan Informatika serta Dinas Pertanian dan Pangan. Keduanya akan mewakili Kota Solok dalam Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) pada tahun 2026,” tegasnya. (vko)
















