“SIKAP bukan sekadar aplikasi absensi. Ia mencatat aktivitas harian, cuti, perjalanan dinas, dan pelaporan kinerja ASN, serta dapat dipantau langsung oleh atasan,” jelas Rahmat.
Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur verifikasi biometrik, GPS, dan face recognition untuk mencegah kecurangan seperti titip absen. SIKAP juga telah terintegrasi dengan SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian), mendukung terwujudnya reformasi birokrasi dan e-government, serta menghemat anggaran hingga dua miliar rupiah.
Inovasi Non-Digital: PAMOR
Selain inovasi digital, Padangpariaman juga mengembangkan inovasi non-digital yang berdampak langsung bagi masyarakat, yaitu PAMOR (Pengembangan Pariwisata Melalui Olahraga Rekreasi). PAMOR mengintegrasikan dua sektor strategis, pariwisata dan olahraga rekreasi, sebagai bentuk penerapan sport tourism berbasis komunitas lokal. Inovasi ini mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah.
“PAMOR menjadi wujud nyata sinergi antar sektor. Melalui sport tourism, desa dan nagari di Padangpariaman kami dorong untuk bergerak cepat dalam meningkatkan ekonomi lokal dan mengembangkan desa wisata,” kata Wabup.
Kegiatan olahraga rekreasi dalam program PAMOR antara lain bersepeda, arung jeram, pacu kuda, tandem gantole, dan paralayang. Bahkan, Bupati bersama jajaran pemerintah daerah secara rutin bersepeda keliling nagari setiap akhir pekan. Aktivitas ini memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat sekaligus menjadi sarana menjaring aspirasi masyarakat secara langsung.
PAMOR juga sejalan dengan Misi ke-3 RPJMD Kabupaten Padangpariaman dan Asta Cita Nasional, yakni memperkuat perekonomian daerah dan memperluas kesempatan kerja. (efa)
















