PADANG, METRO–Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Anshrulah , membuka acara Smart Food B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) berbasis potensi sumber daya lokal bertajuk “Untuk Ranah Minang Tagok Pangan” di halaman Kantor Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Rabu (5/11).
Acara berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan menarik seperti Festival Minang Day Culinary, lomba olahan pangan lokal, Pangan Got Talent, apresiasi untuk P-KRPL, hingga gelar pangan murah yang ramai dikunjungi masyarakat.
Tercatat, lomba olahan pangan lokal diikuti oleh 19 perwakilan kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Dalam sambutannya, Mahyeldi menyebut program Smart Food B2SA sebagai langkah penting untuk membangun masyarakat yang sehat, mandiri, dan peduli gizi. “Kegiatan ini sangat strategis karena berkaitan langsung dengan pangan yang sehat, bersih, dan berkuaÂlitas,” ujarnya.
Gubernur menegaskan, perhatian pemerintah terhadap urusan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga keamanan dan kehalalan.
“Kita tidak hanya bicara cukup makan, tapi juga makan yang aman dan halalan thayyibah. Itu kewajiban pemerintah memastikan rakyat mendaÂpat pangan yang layak,” tegas Mahyeldi.
Mahyeldi turut mengingatkan pentingnya diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras. Ia mengajak masyarakat memanfaatkan potensi pangan lokal seperti ubi, labu, sagu, dan pisang sebagai sumber karbohidrat yang sehat dan ekonomis.
“Konsumsi beras kita masih tinggi. Karena itu, diversifikasi pangan harus kita dorong. Ubi, labu, dan sagu bisa jadi bahan makanan bergizi dan lebih hemat. Di Mentawai, misalÂnya, bisa makan pisang dengan gulai ikan, lamak bana tu!” ucapnya disambut tawa hadirin.















