“Tidak ada jual beli sama sekali. Solusinya tidak ada dari wali kota. Kita diminta pindah tapi solusi tidak ada. Setelah masuk ke Fase VII dibiarkan saja. Alasannya nanti dipikirkan,” ungkapnya.
Padahal, menurutnya, bulan puasa ramadan semakin dekat. Dirinya berharap ada solusi dari Wali Kota Padang. “Saat ini Pasar Raya jam 20.00 WIB sudah sepi. Kita ingin minta Pasar Raya dibuka sampai jam 02.00 WIB malam. Sejak PKL tidak ada malam hari. Malam di Pasar Raya sudah sepi, lampu dimatikan. Begal merajalela,” terangnya.
Khairul berharap agar aktivitas PKL dikembalikan seperti semula. Sehingga ada solusi perbaiki ekonomi. “Kita ini pedagang tradisional saat ini kalah dengan pedagang online. Kami tidak butuh pasar rancak, kami butuh pasar ramai. Kalau ingin rancak bongkar saja Pasar Raya ini, buat mall,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan pedagang pakaian lainnya di Pasar Raya, Bunda Nelsa. Diakuinya sejak pindah ke Fase VII, sudah hampir satu tahun tidak beraktivitas, karena sepi pembeli. Padahal ada 3 anak yang harus dibiayai sekolahnya. Untuk memenuhi kebutuhan makan dan hidupnya dirinya juga terpaksa berutang. “Janjinya PKL tidak digusur, dibina, tapi kenyataan dibinasakan,” keluhnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Padang, Syahendri Barkah mengatakan, Pemko Padang telah berupaya meramaikan kawasan Pasar Raya Fase VII, dengan berbagai kegiatan seperti senam pagi dan semacamnya.
“Kami melihat daya beli masyarakat dan faktor ekonomi masyarakat yang lagi lesu. Upaya dari pemerintah meramaikan dengan membawa beberapa kegiatan seperti senam, lomba menggambar, lomba nyanyi, dan berbagai kegiatan lainnya,” katanya.
Hanya saja, lanjutnya, orang yang ramai tersebut tidak menjamin pedagang berjual-beli. “Namun kita tetap tidak bisa memaksa masyarakat untuk mau berbelanja,” ungkapnya.
Selain itu, dalam waktu dekat Disdag juga akan melaunching kerja sama dengan Grab. Di aplikasi Grab akan ada fitur yang memuat barang dagangan dari pedagang tersebut, sehingga masyarakat yang ingin berbelanja cukup dari online saja.
“Bagi pedagang yang mau bisa bergabung. Karena persaingan saat ini yang terbesar adalah belanja online, sehingga pedagang harus beradaptasi. Di samping itu pedagang juga harus mandiri untuk bagaimana supaya dagangannya bisa laku,” jelasnya.
Terkait permintaan untuk diperbolehkan PKL berjualan di pinggir jalan di malam hari, Suhendri menegaskan Pemko Padang tidak akan memberikan izin.
Karena gedung Pasar Raya Fase VII tersebut dibangun untuk supaya tidak ada lagi pedagang dijalanan yang membuat kondisi pasar yang semrawut.
“Jalan bukan untuk tempat berjualan, gedung tersebut sudah menghabiskan dana ratusan miliar. Dari berpanas-panasan di luar kita buatkan tempat untuk agar berteduh. Sekarang kembali berjualan di jalanan itu kan tidak logika,” ucapnya.( fan/brm)
















