MALAYSIA, METRO–Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) secara resmi menolak banding yang diajukan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi terkait dugaan pemalsuan dokumen kewarganegaraan. Putusan ini diumumkan FIFA melalui laman resminya pada Senin (3/11), menegaskan sanksi penuh yang sebelumnya dijatuhkan oleh Komite Disiplin.
Dalam keputusan tersebut, Komite Banding FIFA menyatakan FAM terbukti melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) yang mengatur tentang pemalsuan dan manipulasi dokumen resmi. Setelah menelaah seluruh berkas pembelaan dan menggelar sidang dengar pendapat, FIFA menolak seluruh banding yang diajukan.
“Komite Banding FIFA telah memutuskan untuk menolak banding yang diajukan oleh FAM dan tujuh pemain terhadap keputusan Komite Disiplin FIFA. Seluruh sanksi yang dijatuhkan sebelumnya tetap berlaku,” tulis pernyataan resmi FIFA.
Sebagai konsekuensi, FAM dijatuhi denda sebesar 350.000 franc Swiss (CHF) atau sekitar Rp 7,3 miliar, sementara ketujuh pemain yang terlibat dikenai denda 2.000 CHF (Rp 41 juta) serta hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan — mencakup seluruh kegiatan di tingkat nasional maupun internasional.
Tujuh pemain yang dimaksud adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
FIFA juga menegaskan bahwa FAM dan para pemain telah menerima pemberitahuan resmi atas keputusan ini. Mereka memiliki waktu 10 hari untuk meminta salinan keputusan lengkap, serta 21 hari untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) apabila masih ingin melanjutkan proses hukum.
Langkah tegas ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa FIFA tidak akan menoleransi segala bentuk manipulasi administrasi di sepak bola profesional.
















