“Saat ini anggaran yang dialokasikan hanya mencapai Rp30 juta per tahun. Anggaran itu hanya untuk kegiÂatan seremonial atau upacara peringatan Peristiwa Situjuah setiap tanggal 15 Januari. Sedangkan anggaran perawatan, apalagi untuk rehabilitasi jalan masuk, belum tersedia,” jelasnya.
Ia berharap Pemerintah KabupaÂten Limapuluh Kota dapat meningkatkan alokasi anggaran untuk merehabilitasi makam pahlawan di Lurah Lincia tersebut.
Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Nagari Situjuah Batua menyatakan telah berupaya menjemput anggaran perbaikan dari tingkat provinsi.
Penjabat Walinagari Situjuah BatuaÂ, Emil Novri Irsyad, menyebutkan bahwa kerusakan jalan sudah berlangsung sekitar dua tahun terakhir.
“Kami telah menemui Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi Ansharullah. Alhamdulillah, beliau berjanji akan memperbaiki jalan ke Makam Pahlawan pada tahun 2026 nanti,” ungkap Emil.
Namun, pihak nagari berharap tidak hanya perbaikan jalan yang dilakukan, tetapi juga pemugaran makam pahlawan. “Kawasan ini bukan hanya tempat bersejarah, tetapi juga simbol perjuangan. Sudah sepatutnya dijaga dan dirawat agar menjadi bukti nyata bagi generasi penerus bangsa,” tambahnya.
Masyarakat berharap pemerintah segera memberikan perhatian khusus terhadap kawasan bersejarah tersebut.
Ke depan, Taman Makam PahÂlawan Situjuah Batua diharapkan dapat ditata lebih baik dengan akses jalan yang layak serta fasilitas pendukung yang memadai, sehingga menjadi destinasi edukatif dan lokasi napak tilas perjuangan bangsa Indonesia yang memÂbanggakan.(uus/rel)
















