“Jadi, kalau saya ikuti kemarin di PBB, saya selalu mengatakan bahwa yang namanya Palestina Merdeka itu, menurut saya dan sesuai juga dengan keinginan ayah saya, harus berdaulat, merdeka penuh. Jadi, bukan harus ada tawar-menawar,” kata dia menegaskan.
Pernyataan tersebut memperkuat posisi Indonesia yang konsisten membela Palestina di berbagai forum internasional, termasuk dalam forum PBB dan Global Civilization Dialogue di Beijing yang juga dihadiri Megawati pada Juli 2025. Dia menilai, KAA bukan sekadar peristiwa diplomatik historis, melainkan manifesto moral dunia yang masih relevan hingga saat ini.
“KAA adalah simbol paling kuat dari visi internasional Bung Karno. Dunia harus kembali menghidupkan semangatnya untuk membangun tata dunia yang lebih adil dan berkelanjutan,” ucap Megawati.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa solidaritas Asia-Afrika tidak boleh berhenti pada wacana politik masa lalu. Semangat itu harus diterjemahkan menjadi kerja sama konkret dalam menghadapi tantangan baru seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan neokolonialisme digital. Dia juga berharap persatuan Asia-Afrika semakin kuat. (jpg)
