“Kami kini menggunakan AI di sektor pertanian untuk mengembangkan teknik pertanian yang presisi dan modern. Hal ini telah memungkinkan kami mencapai swasembada dalam produksi beras dan jagung,” jelas Prabowo.
“Target awal kami adalah mencapai swasembada dalam empat tahun, tetapi dengan penggunaan teknologi tinggi, pertanian presisi, dan kecerdasan buatan kami telah berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia semenjak kemerdekaannya,” ucap Presiden Prabowo.
Pemerintah Indonesia telah mencatatkan capaian bersejarah dalam ketersediaan pangan nasional dengan kepemilikan cadangan beras di gudang pemerintah yang mencapai 4,2 juta ton. Bahkan produksi jagung tercatat naik 30 persen, sementara beras kenaikannya capai 48 persen.
Di sisi lain, berdasar data BPS, produksi beras nasional hingga November 2025 mencapai 33,1 juta ton, dan diperkirakan meningkat menjadi 34 juta ton di akhir tahun. Angka tersebut naik 4 juta ton dibanding tahun sebelumnya.
Dengan capaian itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa target swasembada pangan akan tercapai dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan tidak ada arah melintang. 2 bulan ke depan kurang lebih 3 bulan. Insya Allah Indonesia tidak impor lagi. Tapi mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrim,” ujar Amran. (jpg)
