Yulidawati sejak ditinggal suaminya yang terkena kasus pidana dan masih tertahan di Mapolres Padangpariaman, dia berubah menjadi wanita dan ibuk-ibuk tangguh untuk membiayai kebutuhan ketiga anaknya.
Dia rela menjadi kuli, mengumpulkan batu air untuk dijual. Pemerintah Kabupaten Padangpariaman melalui peran Dinas Sosial P3A mengarahkan agar Yulidawati membuka usaha rumahan. Dari kunjungan awal beberapa minggu lalu, bahkan Ketua PKK Padangpariaman Ny. Nita Christanti Azis sudah pernah meninjau dan melihat langsung Yulidawati di kediamannya serta meninggalkan bantuan sembako untuk Yulidawati.
Dan pada kesempatan itu, Ny. Nita Azis meyakinkan bahwa pemerintah daerah akan hadir menjadi solusi bagi Yulidawati dan keluarga. Untuk saat ini, Wati yang menjadi sapaan akrabnya telah membuka usaha di depan rumahnya. Dia berjualan makanan dan minuman serta kebutuhan harian lainya oleh warga setempat dan anak sekolah. “Karena memang Wati ini bertempat tinggal di kawasan padat penduduk dan komplek pendidikan, ada sekolah tingkat SD, SMP/MTs,” katanya mengakhiri. (efa)
