“Proses melahirkan, korban pun dibantu oleh dua temannya yang menemani korban saat permisi keluar kelas. Saat korban melahirkan, lingkungan sekolah dibuat heboh. DI ruang kelas kosong itu, korban melahirkan anak perempuan. Karena kondisi korban sudah lemas, korban langsung dilarikan ke puskesmas,” tutur AKP Yogie.
Setelah dibawa ke Puskesmas, kata AKP Yogie, pihak keluarga kemudian datang dan dibuat kaget karena mereka tidak mengetahui korban hamil. Karena tidak bida lagi berbohong, korban ini mengakui kalau dirinya diperkosa oleh pamannya.
“Tidak terima anaknya jadi korban pemerkosaan, kasus langsung dilaporkan ke Polres. Pelaku hari itu juga diamankan dan saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tegas AKP Yogie.
AKP Yogie mengatakan. pelaku pemerkosaan siswi yang duduk di bangku kelas X ini adalah orang terdekat, yakni pamannya berinisial PRK (32). Korban tidak sanggup bercerita, karena mendapat ancaman pembunuhan.
“Tndakan kekerasan seksual yang dialami pelaku ke korban telah berulang kali. Sejak Januari 2025. Korban diancam akan dibunuh kalau tidak melakukan hal tersebut. Pelaku melakukan tindakan pemerkosaan itu di rumah anak korban,” tandasnya. (*)













