PAYAKUMBUH, METRO –Serangan stroke bisa datang secara tiba-tiba dan mengubah hidup seseorang dalam sekejap. Namun, bagi Yusniar (79), ibu rumah tangga asal Payakumbuh, musibah itu bukan akhir dari segalanya. Berkat semangat pantang menyerah dan dukungan penuh dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Yusniar berhasil melewati masa sulit dan kini telah kembali pulih.
Yusniar bercerita segalanya berawal beberapa tahun lalu, ketika Yusniar tiba-tiba merasa lemas di bagian mulut kirinya. Ia tidak menyangka akan mengalami kejadian tersebut karena mengira hanya kelelahan akibat pekerjaan rumah tangga.
“Waktu itu di pagi hari, saya baru bangun tidur dan mulut kiri saya terasa kebas, kesemutan, mulut miring sebelah dan membuat saya kesulitan untuk bicara. Saya panik dan meminta bantuan keluarga untuk segera mengantar saya ke rumah sakit terdekat,” kenang Yusniar.
Setibanya di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh, dokter memastikan bahwa Yusniar mengalami stroke iskemik ringan, yaitu penyumbatan pembuluh darah di bagian otak.
Kondisi ini membuatnya harus menjalani beberapa pemeriksaan lanjutan agar tidak semakin memburuk. Dalam situasi genting tersebut, Yusniar dan keluarga sempat khawatir dengan biaya pengobatan. Namun, kekhawatiran itu sirna ketika petugas rumah sakit memastikan bahwa seluruh biaya perawatan dapat ditanggung oleh program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. “Alhamdulillah, saya telah terdaftar sebagai peserta JKN di segmen penerima bantuan iuran (PBI) sejak dulu. Jadi sewaktu stroke menyerang, semua pengobatan, obat hingga terapi ditanggung seluruhnya oleh BPJS Kesehatan dan kami sekeluarga sangat bersyukur,” ungkap Yusniar.
Setelah melewati masa perawatan di rumah sakit, Yusniar harus menjalani terapi rutin untuk memulihkan fungsi gerak mulutnya. Setiap dua hari sekali selama sebulan, ia datang ke rumah sakit untuk menjalani fisioterapi dan konsultasi dengan dokter spesialis saraf. “Awalnya saya merasa pesimis karena mulut sulit digerakkan, tetapi dokter dan terapis selalu menyemangati. Kata tim medis, jika rutin dan sabar menjalani terapi, pasti ada kemajuan,” ujar Yusniar.
