SAWAHLUNTO, METRO–Ramainya suara netijen di medsos facebook dan grup WattsApp menyikapi fenomena bunuh diri (bundir) yang terjadi pada dunia pendidikan Kota Sawahlunto khusus tingkat SLTP. Dan menuntut jawaban sebenarnya apa yang terjadi dan menimpa anak-anak kita. Hal tersebut sangat meresahkan bagi warga Sawahlunto, sebab Kota Sawahlunto adalah Kota yang menyandang status Kota Layak Anak, sehingga notabene harus memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi anak-anak dan orang tua.
Namun tidak disangka sudah dua kali terjadi kasus Bundir dalam waktu sebulan ini yaitu kasus pertama di SMP 2 Sawahlunto dan kasus kedua SMP 7 Sawahlunto. Ditambah lagi untuk kasus kedua ini terjadi tepat pada saat bangsa ini memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-97.
Menanggapi hal itu pratiksi hukum Advocat dan Pemerhati Anak Boy Purbadi memberikan pendapatnya terkait fenomena yang viral mengenai Bundir pada anak-anak tingkat SLTP Kota Sawahlunto.
Menurut Boy Purbadi Permasalahan ini harus diungkap secara komprehensif dan transparan, karena kejadian ini sudah berulang untuk yang kedua kalinya.
