Dengan capaian IETPD yang terus meningkat, Zulmaeta menegaskan kesiapan Kota Payakumbuh menjadi daerah yang adaptif terhadap perkembangan teknologi keuangan. “Kita ingin Payakumbuh menjadi kota yang modern dalam pengelolaan keuangan daerah. Digitalisasi bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan publik dan memastikan setiap rupiah yang dikelola bisa dipertanggungjawabkan,” tutupnya.
Dalam forum tersebut, Wagub Sumbar Vasko menyoroti kondisi fiskal daerah yang kian menantang akibat berkurangnya transfer keuangan dari pemerintah pusat. Karena itu, setiap daerah diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui inovasi dan digitalisasi. Salah satu inovasi yang didorong adalah penerapan Smart Tax pada objek pajak restoran dan hotel.
Dengan sistem ini, setiap transaksi wajib pajak dapat terekam secara digital sehingga pemerintah daerah dapat melakukan pengawasan dan pelaporan secara real-time. “Harapan kita, semua daerah di Sumbar khususnya bisa menerapkan Smart Tax ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BI Sumbar Majid menyebutkan bahwa capaian IETPD Kota Payakumbuh menjadi indikator kuat atas keberhasilan daerah dalam mengakselerasi digitalisasi transaksi pemerintah. “IETPD Payakumbuh yang sudah mencapai 96,3 persen menunjukkan kesiapan daerah menghadapi era digitalisasi keuangan. Ke depan, daerah perlu menyusun roadmap dan rencana aksi ETPD 2026–2030 agar langkah digitalisasi berjalan lebih terarah dan berkelanjutan,” pungkasnya. (uus)
