“Setelah dirawat tiga atau empat hari, dia dibolehkan pulang. Tapi pada Minggu dini hari, napasnya sesak lagi dan akhirnya meninggal,” ujar Saprianto.
Saprianto menyebutkan, berdasarkan keterangan warga, RR diduga nekat mengakhiri hidupnya karena tekanan dari keluarga dan terlilit utang di beberapa koperasi.
“Korban sering didatangi penagih utang ke rumah. Selain itu, korban juga diduga tertekan karena sering dibanding-bandingkan oleh ibunya dengan saudara kembarnya yang hidup lebih mapan,” katanya.
Atas meninggalnya korban, Saprianto menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di lingkungannya.
“Pihak keluarga telah memakamkan jenazah RR di pemakaman nagari setempat pada Minggu sore. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan atas meninggalnya RR,” tutup dia. (*)
















