Untuk menjaga kelestarian dan meningkatkan pemahaman pengunjung, Dinas Pariwisata Bukittinggi telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya dengan menyediakan pemandu wisata profesional, memasang papan informasi dan kode QR yang memudahkan wisatawan mengakses penjelasan sejarah secara digital, serta menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk program edukasi lapangan.
“Kami juga melakukan konservasi berkala terhadap keaslian dan nilai sejarah dari situs-situs tersebut,” jelas Rofie.
Selain itu, Pemerintah Kota Bukittinggi juga tengah mendorong penguatan konsep Heritage Walk — rute wisata terpadu yang menghubungkan beberapa destinasi bersejarah di pusat kota. Konsep ini diharapkan dapat memberikan pengalaman wisata yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi pengunjung lokal maupun mancanegara. (pry)
