BUKITTINGGI, METRO–Pemerintah Kota Bukittinggi terus memperkuat komitmennya dalam mengembangkan destinasi wisata berbasis edukasi sejarah, sebagai upaya menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai historis yang melekat pada kota tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendria, menyampaikan bahwa pelestarian wisata sejarah bukan sekadar menjaga bangunan atau peninggalan fisiknya, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
“Pelestarian edukasi sejarah dalam sisi wisata bukan hanya memelihara fisik peninggalannya, tapi juga melalui edukasi kepada warga dan pengunjung hingga sejarah bisa tetap hidup,” ujar Rofie, Jumat (24/10).
Bukittinggi, yang dikenal sebagai salah satu kota bersejarah di Sumatera Barat, memiliki banyak destinasi wisata bernilai tinggi seperti Jam Gadang, Benteng Fort De Kock, dan Lobang Jepang. Lokasi-lokasi tersebut menjadi saksi bisu perjuangan bangsa, sekaligus ruang pembelajaran bagi generasi muda.
“Nilai historisnya menjadi ruang pembelajaran bagi generasi muda. Banyak bukti fisik jejak perjuangan dari zaman Belanda hingga kemerdekaan di Bukittinggi,” tambahnya.
