Dia juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan pemerintah kepada pesantren, setelah pengesahan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren, hingga penerbitan Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren.
“Semua ini adalah bukti bahwa negara tidak menutup mata terhadap jasa besar pesantren, negara berhutang budi kepada pesantren dan para santri yang selama ini menjadi benteng moral bangsa,” pungkasnya.
Selain itu, pesantren kini juga dilibatkan dalam program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program tersebut menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kesehatan para santri di seluruh Indonesia.
“Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Santri tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” tegas Bupati saat membacakan amanat.
Di akhir amanatnya, Menteri Agama berpesan kepada seluruh santri agar menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan berdaya.
”Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluk lah inovasi zaman. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton,” tutup Bupati Welly mengakhiri amanat.
Sebagai rangkaian kegiatan, usai upacara juga digelar pawai santri dan parade drumband yang mengelilingi Kota Lubuk Sikaping. Bupati Welly Suhery secara resmi melepas pawai dan melanjutkan meninjau stand kuliner produksi pondok pesantren, yang turut memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Pasaman. (ped/rel)
















