“Memang benar, jalur dari rumah istri muda almarhum menuju rumah anaknya tidak bisa dilalui kendaraan, sehingga warga bergotong-royong menandu beliau. Namun, dari rumah anaknya, kendaraan roda empat, termasuk ambulans, sebenarnya bisa masuk,” jelasnya.
Kepala Dinas PUTR Agam, Ofrizon, menambahkan bahwa panjang ruas jalan dari Simpang Salareh Aia menuju Mauah Hilir sekitar 7 kilometer, dengan 5,4 kilometer di antaranya merupakan jalan kabupaten, sedangkan sisanya melewati kawasan hutan lindung di luar kewenangan Pemkab Agam.
“Beberapa titik jalan mengalami kerusakan berat, sehingga menyulitkan mobilisasi kendaraan, termasuk ambulans. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar akses menuju Mauah Hilir bisa diperbaiki, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan dasar, terutama kesehatan,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Benni Warlis menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen untuk terus memperbaiki infrastruktur di wilayah terpencil.
“Kami tidak ingin ada warga yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan hanya karena jalan rusak atau tidak bisa dilalui kendaraan. Meski sebagian wilayah berada di kawasan hutan lindung, pemerintah akan mencari langkah terbaik agar akses masyarakat bisa ditingkatkan,” tegasnya.
Kunjungan Bupati Agam ke rumah duka Bahrun ini menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, tidak hanya untuk menyampaikan belasungkawa, tetapi juga untuk mendengarkan langsung persoalan warga dan mencari solusi bagi kesejahteraan masyarakat di pelosok daerah. (pry)
